Plagiator Paskibra Must Die

beranda-brigaspad
Jujur,.. semangat jadinya dapet pencerahan dari mbak Dian, hingga terfikir untuk mengetik sebuah posting tentang hal yang selama ini telah menjadi penyakit di paskibra bahkan mungkin juga di segala bidang. Hal yang Brigadista maksud adalah adanya"Plagiator" plagiator kreatifitas yang selama ini mengerogoti perkembangan pelatihan paskibra di sekolah. Apa sih Plagiator itu?


Kata Plagiator berasal dari kata plagiat, mungkin buat sahabat blogger jawa barat kata itu tidak asing lagi, karena kata plagiat merujuk pada kata mencontek/meniru.

Dalam sejarah kepelatihan paskibra, kata plagiator disandangkan untuk sekolah ataupun pelatih yang terbiasa menggunakan kreatifitas dan hasil karya paskibra sekolah lain dan pelatih paskibra dan kemudian diakui sebagai karya sendiri, dalam arti lain "tukang contek", hal ini berhubung pelaku praktek plagiator terbatas pada sekolah dan pelatih yang itu itu saja.

Sebenarnya dalam kepaskibraan hal ini tidak menjadi masalah jika hal yang di "contek" seperti Skep pangab yang merupakan aturan dasar PBB (Peraturan Baris Berbaris) yang memang merupakan aturan baku dalam latihan baris berbaris, dan sudah seharusnya ditiru dan diikuti, namun akan menjadi lain jika sang plagiator meniru gerakan dalam sebuah penampilan Variasi dan Formasi untuk kemudian digunakan untuk mengikuti Lomba dan bertanding dalam sebuah event.

Ketua Purna Bhakti Brigaspad Paskibra SMKN 1 Cikarang Barat pernah mengatakan bahwa ide itu mahal, dan perlu sebuah moral dan mental yang bagus untuk mengakui ide orang lain. Plagiator adalah penyakit di paskibra yang harus diwaspadai. Dan akan terus menjadi penyakit selama nilai sportifitas tidak dijunjung tinggi. Melalui SMS, brigadista juga meminta pendapat salah seorang pelatih Senior brigaspad yaitu kang Umdah, dan pendapatnya yang selalu nyleneh mengatakan "kenapa siih plagiator pake di bahas, orang nyontek selamanya nggak akan pinter, kalo dia pengen terus terusan jadi plagiator, ya biarin aja! bodoh ko dipelihara",

Dalam pendapat Brigadista, seorang plagiator terbentuk dari sebuah keinginan untuk melebihi dan menjadi yang terbaik, salah satunya menjadi pemenang dalam suatu perlombaan, hingga dalam hal ini segala hal dilakukan termasuk menggunakan kreasi orang lain. Sering brigadista berfikir, apakah para plagiator itu bangga jika memenangkan lomba, dengan hasil kreatifitas dan kreasi orang, yang dia pakai tanpa ijin dan permisi?? Apakah dia layak diangkat dan disebut sebagai juara? dan jika tidak mendapat predikat plagiator, maka jangan plagiat.

Notes:
Variasi = Gerakan seni dan keindahan dalam Berbaris dimana Pasukan atau regu menampilkan suatu gerakan dalam berbaris menjadi indah atau lucu, kadang berbentuk paduan antara gerakan PBB (Peraturan Baris Berbaris) dengan tarian dan konfigurasi gerak anggota badan.

Formasi = gerakan dalam Pelampilan baris berbaris dimana pasukan atau regu bergerak membentuk suatu bentuk tertentu dengan konfigurasi gerak tertentu.

Lomba = di kawasan kabupaten bekasi dan sekitarnya sering diadakan perlombaan yang melibatkan anggota paskibra paskibra di sekolah, dalam lomba ini rata-rata memperlombakan gerakan PBB, Variasi dan Formasi PBB.