Berikut ini adalah arti lambang kabupaten Bekasi berdasarkan Perda No. 12/PD/1962. Dalam Perda tersebut lambang kabupaten Bekasi terbagi dalam 3 bagian, yakni:
1. BAGIAN ATAS
Dasar
berwarna hijau muda, melambangkan daerah ditinjau dari segi geografi
adalah (tanah) dataran rendah yang subur, akan suburnya makmur
dilambangkan dengan dua untai hasil bumi.
Pertama: sebelah kanan, untaian padi dengan 17 butir padi berwarna kuning-mas, melambangkan daerah sebagai penghasil padi.
Kedua:
8 macam buah-buahan berwarna kuning-mas, melambangkan daerah sebagai
penghasil buah-buahan palawija/sayur-mayur, secara tidak langsung juga
menghasilkan barang-barang kerajinan tangan dan industry ringan,
ternyata dari rangkaian untaian padi maupun buah-buahan.
2. BAGIAN TENGAH
Melambangkan
rakyatnya dengan sebilah “golok ujung ke atas” terletak di
tengah-tengah kedua antara untaian yang terdiri dari dua bagian :
Gagang berwarna “hitam”, melambangkan ketabahan
Punggung golok berwarna “putih”, melambangkan kesucian
3. BAGIAN BAWAH
Terdiri
dari dua bagian, bagian pertama melambangkan keadaan sejarah, sedangkan
bagian bagian kedua melambangkan keadaan pemerintahan.
a. Keadaan sejarah
Bagian
bawah dari lambang (perisai) digambarkan laut dengan warna gelombang
berwarna putih. Lambang “laut” memberikan makna perjuangan, karena laut
selalu bergelombang/bergolak. Gelombang laut terdiri dari enam buah yang
melambangkan enam zaman yang dialami daerah Bekasi.
Gelombang 1: zaman pemerintahan “Tarumanegara/Purnawarman” (zaman hindu/budha)
Gelombang 2: zaman pemerintahan Negara “Pajajaran”
Gelombang 3: zaman pemerintahan “Jayakarta” Jakarta
Gelombang 4: zaman pemerintahan penjajahan Belanda termasuk masa tanah-tanah partikelir
Gelombang 5: zaman penjajahan pendudukan Jepang
Gelombang 6: masa kemerdekaan.
Garis
disekeliling “perisai yang berwarna kuning-mas” melambangkan sejarah
perjuangan rakyat Bekasi yang menggambarkan bahwa perjuangan rakyat
Bekasi dalam menentang kolonialisme dan kapitalisme tidak henti-hentinya
bersama-sama dengan rakyat daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Perjuangan rakyat Bekasi yang terkenal gigihnya dalam menentang
kolonialisme dan kapitalisme (tuan-tuan tanah) dimulai pada tahun 1914
di bawah naungan organisasi Serikat Islam (SI) yang masuknya ke daerah
Bekasi langsung dibawa oleh Tjokroaminoto.
Kedatangan
ajaran SI ke daerah Bekasi disambut dengan baik dan hangat oleh
penduduk di daerah ini karena disamping menyebarkan agama islam juga
terkenal gigih dalam menentang kolonialisme dan kapitalisme (tuan-tuan
tanah) yang terkenal sebagai penindas dan pemeras rakyat. SI yang
berpusat di Kranji I dalam waktu singkat telah dapat membentuk
cabang-cabang dan ranting-rantingnya di daerah-daerah seperti: Klender,
Babelan, Tambun, Jakarta, Cibarusah dan daerah-daerah lainnya.
Pergerakan
Serikat Islam (SI) dalam menentang kolonialisme dan kapitalisme
(tuan-tuan tanah) dimulai di daerah Setu (Kranji Selatan) dimana waktu
itu terjadi penyerbuan oleh pengikut Serikat Islam terhadap mandor
Tumpang (dirumahnya) yang terkenal sebagai kaki tangan tuan tanah yang
paling setia. Kejadian tersebut diikuti pula oleh daerah-daerah lainnya
dengan cara mendatangi kaki tangan tuan-tuan tanah untuk menentang
diadakannya pajak yang sangat memberatkan.
Dengan
terjadinya peristiwa tersebut, maka pihak pemerintah Belanda berupaya
untuk menumpas SI dan pengikut-pengikutnya. Pihak pimpinan SI dan
orang-orang yang dianggap mencurigakan ditangkap kemudian diasingkan
atau dipenjara. Upaya Belanda yan terus menerus akhirnya pada tahun 1924
kekuatan SI mulai melemah. Walaupun secara formal SI mengalami
ketidakberdayaan dalam membantu masyarakat, namun secara diam-diam para
pimpinan SI Bekasi terus berjuang di bawah tanah bersama-sama dengan
golongan lainnya membantu rakyat dalam menghadapi kelicikan para tuan
tanah yang berada di bawah lindungan pemerintah colonial.
b. Keadaan Pemerintahannya
Terdapat di bagian tengah yang terdiri dari :
Lajur
rangkap berwarna “hitam” yang terbagi dalam dua bagian menunjukkan
Pemerintahan Daerah terdiri dari Badan Legislatif dan Badan Eksekutif
Daerah
Empak
umpak berwarna “coklat” di bawah lajur rangkap, melambangkan 4
kewedanaan, tiap-tiap umpak dibagi dalam beberapa kotak (dibatasi dengan
garis tebal berwarna kuning-mas), menandakan banyaknya
kecamatan-kecamatan di setiap kewedanaan, kemudian tiap-tiap kotak
dibagi lagi beberapa kotak kecil (dibatasi dengan garis-garis berwarna
putih) menunjukkan banyaknya desa-desa. Dengan uraian sebagai berikut :
Lajur 1: Kewedanaan Bekasi
Kotak 1: Kecamatan Bekasi dengan 9 kotak kecil = 9 Desa
Kotak 2: Kecamatan Babelan dengan 6 kotak kecil = 6 Desa
Kotak 3: Kecamatan Cilincing dengan 3 kotak kecil = 3 Desa
Kotak 4: Kecamatan Pondok Gede dengan 7 kotak kecil = 7 Desa
Lajur 2: Kewedanaan Tambun
Kotak 1: Kecamatan Tambun dengan 8 kotak kecil = 8 Desa
Kotak 2: Kecamatan Cibitung dengan 7 kotak kecil = 7 Desa
Kotak 3: Kecamatan Setu dengan 9 kotak kecil = 9 Desa
Lajur 3: Kewedanaan Cikarang
Kotak 1: Kecamatan Cikarang dengan 7 kotak kecil = 7 Desa
Kotak 2: Kecamatan Lemah Abang dengan 8 kotak kecil = 8 Desa
Kotak 3: Kecamatan Cibarusah dengan 11 kotak kecil = 11 Desa
Lajur 4: Kewedanaan Serengseng
Kotak 1: Kecamatan Sukatani dengan 9 kotak kecil = 9 Desa
Kotak 2: Kecamatan Pabayuran dengan 6 kotak kecil = 6 Desa
Kotak 3: Kecamatan Cabangbungin dengan 5 kotak kecil = 5 Desa
Di
bawah perisai tertulis sehelai pita berwarna yang melambai pada kedua
ujungnya, pada pita yang berwarna kuning-mas itu tertulis dalam bahasa
“Kawi” yang berbunyi :
“SWATANTRA WIBAWA MUKTI”
Swatantra artinya Daerah yang mengurus rumah tangga sendiri
Wibawa artinya Pengaruh
Mukti artinya Jaya, Makmur
Dengan
jiwa menuju pembentukan daerah otonom yang seluas-luasnya untuk
mengatur rumah tangganya sendiri. Dasar-dasar filosofi di atas menjadi
landasan terbentuknya lambing Kabupaten Bekasi. Lambing ini dipilih oleh
Daerah Tingkat II Bekasi setelah diberlakukannya Undang-undang No.
14/1950 serta disusul kemudian olah adanya Undang-undang No. 22/1948 jo
Undang-undang No. 1/1957 dan penetapan Presiden no. 6/1959
(disempurnakan) dan penetapan Presiden no. 5/1960.
Ukuran
lambang ditentukan dengan ukuran global diambil dari ukuran luas Daerah
Tingkat II Bekasi dari ujung yang paling barat hingga ujung paling
timur panjangnya ± 43 Km dari ujung utara sampai ujung paling selatan ±
62,5 Km atau berbanding antara 43 : 62,5 atau ± berbanding 15 : 21.sumber: www.bekasikab.go.id/
kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T
ReplyDeletedan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor togel.nya yang AKI
berikan 4 angka 7782 alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI.
dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya
allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka main togel
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKI SOLEH,,di no (((082-313-336-747)))
insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 275
juta, wassalam.
dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!
1"Dikejar-kejar hutang
2"Selaluh kalah dalam bermain togel
3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel
4"Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat
5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
tapi tidak ada satupun yang berhasil..
Solusi yang tepat jangan anda putus asah....AKI SOLEH akan membantu
anda semua dengan Angka ritwal/GHOIB:
butuh angka togel 2D 3D 4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
100% jebol
Apabila ada waktu
silahkan Hub: AKI SOLEH DI NO: (((082-313-336-747))) KLIK DISINI
angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/
angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/
angka GHOIB; malaysia
angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/
angka GHOIB; laos